Merekah
ditengah padang tandus
(by
: FITRI KURNIA)
Mentari cerah berkilau menerpa detail kaktus yang
tegar
Berkilau menyilaukan kala memantul setetes embun
yang langka di area tandus
Fatamorgana mengundang bermain dalam bayang-bayang
semu…tapi….
Kau tetap kokoh berdiri meski harus menantang yang
sudah lumrah…
Bukan biasa yang membuatmu tegar bertahan tapi luar
biasa yang kau inginkan..
Bukan setetes embun yang kau tunggu..tapi setetes
embun yang mampu kau ciptakan
Tampilanmu berbeda kala menyatu dengan mayoritas
populasi mendominasi
Tapi …pengaruhmu mengalahkan kumpulan dominasi
Variasi mimik wajah dan tatapan yang tak mampu kau
ungkapkan
Hanya sedikit oleh-oleh perjalanan yang kelak
membuat ceritamu berbeda
Kau masih setia dengan kodrat-Nya
Kau masih menjalankan ketetapan-Nya yang tergores
Indah dalam pusaka mulia
Sedikit inovasi dalam gerakmu tak mampu meluluhkan
prinsip yang terpatri
Kau mulia dengan harga yang tak bisa dihitung
kalkulasi manusia
Menciptakan setetes embun yang berkilau diterpa
mentari meski butuh pengorbanan
Fase perjalanan berliku-liku
Tak mampu menyurutkan cita-citamu
Kilas balik kisah para shahabiyah seolah menjadi
motivasi tak ternilai bagimu
Ya…..kau hamba-Nya yang biasa saja
Sama seperti makhluk lainnya di muka bumi ini
Pengorbananmu dan prinsip terpatri itu membuatmu
berbeda
Tak peduli meski mustahil mekar di tengah tanah
gersang tanpa setetes hujan
Tapi keyakinanmu mengubah paradigma yang keliru
Tak ada yang tak
mungkin bagi-Nya
Tak ada waktu untuk menunggu
Tak ada waktu untuk mengeluh
Tak ada waktu untuk membolak balik tulisan yang
menguatkan argument kemalasan
Masih tersisa waktu untuk bangkit dengan unsur hara
yang kau punya
Bukankah statement ini yang kau pegang?
Mungkin …diantara langit mendung disana,
Akan tergambar benih benih baru yang melanjutkan
estafet perjalananmu
Perjalanan ini harus berlanjut hingga tongkat
estafet itu mampu mencapai garis finish….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar